Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Thursday, September 18, 2008

Pembagian Kelas Jaringan

Komputer adalah sebuah peralatan elektornik yang dibuat dari switch elektronik. Pada level terendah semua keputusan tergantung pada switch elektronik tersebut yang hanya akan bereaksi pada sinyal listrik. Sinyal listrik dimengerti dengan adanya perbedaan pada saat menyala dan pada saat tidak menyala.
Untuk menerangkan kedua keadaan yang berbeda tersebut, maka dikenal sistem angka biner. Pada sistem ini dikenal dengan dua simbol yang berbeda yaitu ‘0’ dan ‘1’.

Sistem Penomoran Pada Komputer
Komputer adalah sebuah peralatan elektornik yang dibuat dari switch elektronik. Pada level terendah semua keputusan tergantung pada switch elektronik tersebut yang hanya akan bereaksi pada sinyal listrik. Sinyal listrik dimengerti dengan adanya perbedaan pada saat menyala dan pada saat tidak menyala.

Untuk menerangkan kedua keadaan yang berbeda tersebut, maka dikenal sistem angka biner. Pada sistem ini dikenal dengan dua simbol yang berbeda yaitu ‘0’ dan ‘1’.


Satuan Yang Berlaku Pada Sistem Komputer

1. bit – satuan terkecil yang sama dengan angka 0 saja atau angka 1 saja pada angka biner.
2. Byte – satu byte sama dengan 8 bit.
3. kb (Kilobit) – 1 kilobit disamakan dengan 1000 bit
4. kB (kilobyte) – 1 kilobyte disamakan dengan 1000 byte (tepatnya 1024 byte)
5. kbps (kilobits per second) – ini adalah standar ukuran satuan jumlah data yang dikirim melalui koneksi jaringan.
6. kBps (kilobytes per second) – sama dengan kbps hanya saja berbeda jumlahnya.
7. Mb (megabit) – 1 megabit disamakan dengan 1 juta bit.
8. MB (megabyte) – 1 megabyte disamakan dengan 1 juta byte (tepatnya 1.048.576 byte). 1 megabyte sering disingkat dengan sebutan ‘meg’.
9. Mbps (megabits per second) – ini adalah standar ukuran satuan jumlah data yang dikirim melalui jaringan.
10. MBps (megabytes per second) – sama dengan Mbps hanya saja berbeda jumlahnya.

Konversi Angka Biner ke Angka Desimal
Untuk dapat melakukan konversi angka biner ke angka desimal kita harus mengetahui terlebih dahulu bahwa angka biner hanya memiliki 2 simbol yaitu ‘0’ dan ‘1’. Sedangkan angka desimal memiliki 10 simbol yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8, dan 9. kombinasi angka biner tidak menimbulkan sebutan baru pada yang menimbulkan cara perhitungan baru. Tetapi pada angka desimal, kombinasinya menghasilkan sebutan baru dan juga cara perhitungan yang berbeda.

Dengan demikian didapatkan perhitungan:

(128x1)+(64x0)+(32x1)+(16x1)+(8x1)+(6x0)+(2x0)+(1x1)

128 +0 +32 +16 +8 +0 +0 +1 = 185

Jadi angka desimal yang didapat adalah 185 (seratus delapan puluh lima)

Jadi angka desimal yang didapat adalah 185 (seratus delapan puluh lima)

Pengalamatan IP (IP Addressing)


IP Address dikenal didalam kita melakukan koneksi jaringan. Prinsipnya apabila komputer kita hendak bergabung dalam komunitas jaringan, maka komputer tersebut harus memiliki nama dan alamat korespondensi agar komunikasi dapat berjalan dengan baik. Hal ini layaknya apabila kita melakukan kegiatan surat-menyurat.


IP address dibagi menjadi beberapa kelas, yaitu:

Kelas A : 0.0.0.0 sampai dengan 127.255.255.255
Kelas B : 128.0.0.0 sampai dengan 191.255.255.255
Kelas C : 192.0.0.0 sampai dengan 223.255.255.255
Kelas D : 224.0.0.0 sampai dengan 239.255.255.255
Kelas E : 240.0.0.0 sampai dengan 255.255.255.255

Pembagian kelas ini dimaksudkan untuk kebutuhan tertentu. Sehingga tidak terjadi saling mengganggu apabila terdapat sebuah jaringan yang sangat besar seperti internet.


Kelas A digunakan untuk jaringan yang sangat besar dengan memiliki banyak host. Pada kelas ini hanya ada terdapat 8 identitas jaringan.


Kelas B digunakan pada jaringan yang menengah sampai ke jaringan yang besar. Pada kelas ini terdapat 16 identitas jaringan.


Kelas C digunakan pada jaringan yang kecil. Kelas ini banyak dipakai pada perusahaan yang berinvestasi pada jaringan. Pada kelas ini terdapat 24 identitas jaringan yang dapat dipakai.


Kelas D hanya digunakan untuk Multicating. Yaitu apabila kita menginginkan untuk mengirim data kepada beberapa penerima sekaligus atau sebuah grup.


Kelas E digunakan hanya untuk kepentingan penelitian oleh IETF (Interner Engineering Task Force). Tidak digunakan oleh umum.


Public IP

Penggunaan IP address oleh semua pihak dapat menyebabkan terjadinya kesamaan nomor IP yang digunakan. Hal ini menyebabkan dijelaskannya aturan mengenai IP Public. IP jenis ini digunakan oleh setiap orang yang ini memasuki kominitas jaringan yang besar seperti internet. IP Public adalah semua nomor IP pada semua kelas yang ada kecuali IP Private.

Private IP

IP Private terbagi pada setiap kelas IP Address.
Kelas A : 10.0.0.0 samapai dengan 10.255.255.255 --> 1 identitas jaringan
Kelas B : 172.16.0.0 sampai dengan 172.31.255.255 --> 16 identitas jaringan
Kelas C : 192.168.0.0 sampai dengan 192.168.255.255 --> 256 identitas jaringan

Classless IP Address

Di Indonesia mungkin belum terlalu menjadi masalah apabila kehabisan kelas IP yang bisa digunakan. Karena belum banyaknya instansi atau institusi yang menanamkan investasi pada jaringan. Sehingga pembuatan jaringan skala besar masih sangat jarang. Tetapi di negara maju, telah terjadi kebingungan karena kesulitan dalam penggunaan nomor IP pada setiap kelas. Ini karena telah habisnya kelas IP yang bisa digunakan, apalagi apabila harus menggunakan IP Public.

IP Address yang disusun dengan ruang sebesar 32-bit sudah dianggap tidak memamdai. Kemudian dikembangkan IP Address dengan ruang sebesar 128-bit. Hal ini menyebabkan diharuskannya digunakan protokol IP jenis baru yaitu IPv6. Ini belum menjadi solusi yang banyak dipakai karena nilai investasi yang tidak sedikit dalam implementasinya.

Manilpulasi IP Address secara internal pada masing-masing pihak banyak dilakukan guna mengatasi permasalahan ini. Sampai saat ini tindakan tersebut yang dinamakan CIDR (Classless Interdomain Routing) menjadi solusi populer.

CIDR menganggap semua IP Address terdapat pada kelas yang sama sehingga apabila kita ingin membedakan perlakuan berbeda pada kelas yang berbeda juga, kita cukup melakukan suatu routing khusus yang akan mengatur perlakuan tersebut. Itulah kenapa terdapat istilah Classless IP Address.


Subnetting

Seperti yang telah dibahas sebelumnya. Untuk membedakan segmen jaringan kita harus membuatnya memiliki nomor IP yang berbeda kelas juga. Hal ini memiliki keuntungan dan kerugian sebagai berikut:

Keuntungan:

1. Tidak sulit dalam memilih jenis kelas IP yang akan dipakai.
2. Memiliki banyak sisa nomor IP dalam satu kelas, kalau nanti kita akan menambahkan host.

Kerugian:

1. Server yang menjadi domain controller akan menjadi sangat sibuk apabila host yang terdapat dalam 1 domain sudah terlalu banyak.
2. Akan terjadi delay yang panjang apabila banyak terjadi tabrakan data.
3. Akan sering terjadi tabrakan data karena banyaknya host yang terdapat dalam 1 domain.
4. Apabila terjadi Broadcast Storm, maka seluruh anggota jaringan akan menerima akibatnya. Ini berarti terjadi Jam pada jaringan.

Terdapat banyak kerugiannya apabila kita membangun jaringan komputer dengan hanya menggunakan 1 domain. Sehingga subnetting menjadi solusi yang dianjurkan

diterapkan pada jaringan yang telah memiliki banyak host dengan banyak jenis data yang beredar di dalamnya.

Subnetting adalah tindakan membagi kelas IP dalam kelas IP yang sudah ditentukan berdasarkan kelas yang umum (Kelas A, B, C, dst). Setiap kelas IP memiliki subnet mask default yang menyatakan termasuk kelas manakah IP yang kita pakai.

Kelas A : Default Subnet Mask --> 255.0.0.0
Kelas B : Default Subnet Mask --> 255.255.0.
Kelas C : Default Subnet Mask --> 255.255.255.

No comments: