Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Wednesday, November 26, 2008

Colombo Plan Drugs Advisory Program (CPDAP) 2008

Colombo Plan Drugs Advisory Program (CPDAP). Baru pertama kali denger kan ?? sama.. saya juga baru - baru ini denger karena sempet ikut training workshopnya Oktober 2008 lalu. Sesuai namanya yang ada drugs-nya, pastinya ini lembaga yang bergerak di bidang penyuluhan anti-narkoba. Colombo Plan Drugs Advisory Program adalah.. hwalaahh.. hehe, semacam lembaga independent Internasional yang bermarkas di Colombo, Srilanka. Berdirinya udah lumayan lama, sekitar tahun 1970-an, bergerak di bidang pengembangan hubungan sosial dan ekonomi di kawasan Asia Pasifik.

Berawal dari kepedulian terhadap wabah narkoba yang semakin hari mengancam masa depan generasi muda hampir di seluruh dunia, maka dari itu berdirilah lembaga Colombo Plan ini, dan Drugs Advisory Program adalah salah satu program yang gencar dilakukan oleh lembaga ini. Untuk informasi lengkapnya bisa dilihat di http://www.colombo-plan.org.

Organisasi Colombo Plan masuk ke Indonesia secara aktif melalui Drugs Advisory Program bekerjasama dengan Lembaga Pelayanan Kesehatan Nahdhatul Ulama (LPKNU) dan Badan Narkotika Nasional (BNN) kurang lebih sejak 3 tahun lalu. Organisasi ini aktif juga bekerjasama dengan negara - negara di kawasan Asia Pasifik seperti, Filipina, Malaysia, Thailand, dan masih banyak lainnya.

Dari LPKU inilah dijalin mitra - mitra untuk turut melaksanakan program pencegahan terhadap bahaya narkoba ini melalui jalur pondok pesantren yang ada di Indonesia dan organisasi - organisasi pemuda di Indonesia seperti, AMANNU, dll. Secara rutin mereka datang ke Indonesia setiap per-6 bulan untuk mendengarkan laporan dan kendala yang terjadi selama penerapan program yang telah direncanakan selama 6 bulan sebelumnya. Apakah goalnya tercapai atau tidak? Apa kendalanya? Dan bagaimana solusinya? Selain itu Organisasi Colombo Plan ini juga seringkali mengadakan training workshop untuk pencegahan dan penyuluhan bahaya narkoba di Indonesia.

Nah, kebetulan suatu ketika pondok pesantren saya tempat saya menuntut ilmu dahulu (sampai sekarang juga masih sih !!hehe). Pondok Pesantren Madinatunnajah telah ikut bergabung di bawah Organisasi Colombo Plan selama 1 tahun terakhir ini, mendapat undangan untuk mengikuti Training Workshop yang diadakan untuk pesantren - pesantren mitra Colombo Plan Org.

Jadilah saya menghadiri training workshop ini, temanya adalah "Training Workshop on Enhancing Life Skills in Preventive Drug Education". Bertempat di Hotel Sari Pan Pacific dari tanggal 13 - 17 Oktober 2008. Hadir juga bersama saya, rekan-rekan dari berbagai pesantren di Indonesia yang telah menjalin kerjasama dengan Colombo Plan Org, dan juga rekan-rekan dari organisasi-organisasi pemuda di Indonesia.

Hari Ahad, 12 Oktober, kita cek in di Hotel Sari Pan Pacifik. Sembari bersantai di kamar hotel kita para peserta diberikan pengarahan oleh panitia dari LPKNU untuk schedule esok hari pembukaan training dan hari pertama training. Namanya juga lembaga Internasional, tutor-2 dan fasilitator seluruhnya dari luar semua. (kenapa ga ada jatah untuk tutor dalam negeri ya, padahal kita punya banyak narasumber narkoba ga kalah hebatnya sama tutor-2 dari luar?? hehe). Makanya di undangannya ada catatan "Participant must be able to speak and communicate effectively and fluently with English". Karena..... Tutor-2nya ga bisa bahasa Indonesia (alias ga mudeng kalo kita ngomong bahasa Indonesia). Ini dia barrier of effective communication diantara peserta dan tutor, tapi panitia bersedia membantu bagi peserta yang kesulitan memahami apalagi berbahasa Inggris secara verbal.

Hari pertama deg-degan juga, tapi ternyata setelah seremoni pembukaan yang juga dihadiri kepala BNN dan LPKNU (saya lupa nama keduanya!! hehe) acara berjalan mengalir santai. Dengan 1 orang narasumber utama Mr. Tay Bian How (Counselor of CPDAP/ Malaysia), dibantu dua orang asistennya, Mrs. Emma, dan Mrs. Tess Pineda (Filipina), training workshop ini resmi dibuka.

Selama berada di hotel, para peserta dikarantina dan diwajibkan untuk mengikuti seluruh rangkaian program yang udah diberikan oleh Colombo Plan Org, tentunya melalui LPKNU sebagai panpel di Indonesia. Setiap peserta diberikan seluruh fasilitas di hotel untuk kelancaran program training workshop selama 5 hari kurang lebih. Dari mulai breakfast, lunch, makan malam, sampai internet broadband di kamar (FREE). Ya maklum hari gini kapan lagi bisa gratisan. hahaha...

Intinya selama 5 mengikuti training workshop ini, para peserta diharapkan mampu menerapkan program yang telah Colombo Plan Org rancang untuk diaplikasikan di tempat - tempat dimana mereka aktif bermasyarakat. Yang aktif di pesantren ya di pesantren, yang aktif di organisasi ya di organisasi, yang aktif di kampus ya di kampus. Selama 5 hari juga, para peserta diajarkan metode - metode dan falsafah - falsafah dari pencegahan narkoba, dan personal approach yang baik terhadap drug user khususnya. Selain itu, peserta juga diberikan bekal tentang etika komunikasi yang baik. Dan.... yang ga kalah pentingnya, peserta juga diberikan materi-materi serta games yang berguna untuk diintegrasikan dengan metoda pencegahan penyalahgunaan obat-obatan terlarang ini.

Disela-sela makan siang, secara kekeluargaan, Mr. Tay Bian How dan Mrs. Emma serta Mrs. Tess Pineda juga sering berbincang-bincang dengan peserta (pakai bahasa inggris!! wong dia orang, ora mudeng kalo kita ngomong bahasa indonesia !! haha). Banyak kejadian lucu ketika mereka spontan mencoba berbicara dengan bahasa indonesia dengan dialek asli mereka.. (Bisa rusak bahasa Indonesia kita!! hahaha).

Sebuah pengalaman yang berharga bisa berbagi cerita bersama mereka para fasilitator tentang banyak hal di negara mereka, khususnya di bidang pendidikan. Seperti ketika Mrs. Tess Pineda berbincang dengan saya disela makan siang.

Mrs. Tess : Hello Rachid, are you fine, here is an empty chair, sit down here with us? (maksudnya sama Mrs. Emma juga disitu)

Saya : Oh, thank you, is it okay, is it empty? (sekedar berbasa-basi aja)

Mrs. Tess : How old are you ?

Saya : I'm 22.

Mrs. Tess : Are you a chinese? You looks like a chinese to me.

Saya : Nope, I'm betawi, I'm from Jakarta.

Mrs. Tess : Betawi ? What is that ?

Saya : A native people that comes from jakarta.

Mrs. Tess : Ow, I see. You're still very young. Are you a teacher ?

Saya : Yes, I'm.

Mrs. Tess : Okay, what lesson did you teach ?

Saya : I'm teaching English and Computer.

Mrs. Tess : Very interesting. Young people like you teaching in the class. Oh, How much did the teacher's rate (salary) in Indonesia, only if you don't mind to tell us?

Saya : About US$ 50 - US$ 250/month. Depend on their roles in their school. If they took more roles and responsibilty, they get much too.

Mrs. Tess : Very little, ah. Your government should be more concern to the teachers then.

Saya : I think so, but the government are much more busy with politics than education in Indonesia, so, how much the average salary for teacher in Philipinnes?

Mrs. Tess : US$ 250 - US$500. And those are policies from the government.

Saya : I wonder your country supports education much than our country. That was twice of our salary here.

Mrs. Tess : Have you ever been to Philipinnes ?

Saya : Not yet, how about Indonesia and your country ? How do you feel live in Jakarta.

Mrs. Tess : It's good to be here with you. It is my first trip to Jakarta. I think your people here were so polite. Once, I arrived in the airport. Then, I take a cab here, to this hotel , with Mrs. Emma, and the driver is so honest and polite. Altough, he couldn't speak English, but he smile and driving us here patiently, as you know, we can't speak your language. Besides, there is not much difference between our country and Jakarta, the weather, the sun, except the cleanliness. Our country maybe cleaner than Indonesia.

Saya : Oh. So you really enjoy your first trip to Jakarta.

Mrs. Tess : Anyway, we enjoyed it. You all were very kind persons.

Saya : Oh thanks, but,, mmm,,sorry, I have to go pray now.
(Kemudian saya pergi sesudah selesai lunch, dna berpamitan dengan keduanya)

Banyak hal menarik lain yang bisa kita, para peserta, dapetin selam mengikuti program training tersebut, sebuah pengalaman yang benar2 berharga.

Oya, salam kangen juga untuk semua peserta yang ikut training workshop Colombo Plan 2008, untuk Farah (The Cutiest), Nandar, Topek (The Funny Man), K' Kiki Lala (The English Expert), K' Alfi, masih banyak lainnya deh.. Miss U all buddy !! Good Luck !!

No comments: